Top News

Debut pertama Kelas 3A BIKBP menulis berita di koran online

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Pertama Ikut Malang Fashion Week, Dyan Permata Langsung Menang

Malang Fashion Week atau MFW pertama kali digelar pada tahun 2019. Setiap tahun konsepnya berbeda. Tahun 2022, event yang diadakan di Transmart MX Mall, 27-30 Oktober itu mengusung tema Art of Beat.

Selain menampilkan karya-karya desainer profesional dan lokal, juga diadakan berbagai lomba. Salah Fashion Design competition. Pemenang lomba ini berhak menampilkan karyanya di runway fashion MFW.

Dyan Permata, siswi sekolah desain Merachel, berhasil menjadi pemenang ketiga. Karyanya dia beri judul Cyberpunk. Inspirasinya dari game yang biasa dia mainkan.



Awal mula ide baju tersebut bukan berasal dari referensi gambar ataupun kainnya melainnkan warna, Dyan berkata warna merupakan dasar dari baju tersebut dibuat. setelah itu lanjut ke tahap berikutnya yaitu produksi. ”Waktu ngerjainnya 2 minggu. Empat hari buat belanja bahan dan lainnya 10 hari buat proses jahitnya,” kata Dyan.

”Nggak ada kendala atau bagian yang susah dikerjain sih waktu proses jahitnya. Cuma karena sambil belajar ya waktu itu, masih meraba-raba. Kayak desainku tuh kayak gini jadi harus kayak gini” tambahnya.

Dyan sama sekali tidak bermimpi menjadi salah satu pemenang. Maklum, ini adalah lomba pertama bagi perempuan berusia muda itu.

”Aku meyakinkan diriku kalau ini cuma latihan gitu. Tahu prosesnya terus ternyata lomba itu kayak gini” ungkapnya

Desain baju yang dibuat oleh Dyan itu kontemporer. Namun juga semiformal karena ada blazernya. Baju tersebut cocok untuk daily life.

Dyan memiliki impian untuk menjadi desainer profesional. Dia begitu enjoy mengikuti sekolah desain. Dari dulu dia memang suka menggambar.

Prestasi di MFW 2022 membuatnya semakin bersemangat mewujudkan impiannya itu. Suatu saat nanti Dyan ingin membangun brand-nya sendiri. (*)

Dinda Aulia Cahyani Terinspirasi Atlet Voli Korea Lim Sung-jin

Dinda Aulia Cahyani dengan Tim Voli FEB Putri



Sejak usia 9 tahun, Dinda Aulia Cahyani sudah berlatih voli. GOR Ken Arok, Malang, adalah tempat dia ditempa menjadi atlet voli. Mimpinya ingin menjadi pemain voli profesional seperti idolanya, Lim Sung-jin dan Hany Budiarti.

Lim Sung-jin adalah pemain ganteng asal Korea Selatan yang bermain di klub Vixtorm Kepco. Sedangkan Hany Budiarti merupakan pemain timnas putri Indonesia. "Mereka role models saya," kata Dinda.

Karena mimpinya itu, Dinda tak pernah lelah meski harus menjalani latihan berat sejak kecil. Pelatihnya cukup disiplin. Setiap kali datang terlambat latihan, Dinda dihukum untuk berlari keliling GOR Ken Arok. Tak peduli saat panas terik, hukuman tetap harus dijalani. Dari situlah sikap disiplin Dinda terbentuk.

Dinda pertama kali bergabung di klub voli MVC. Lalu pindah ke Bravo Galaxy. Semuanya di Malang. Dia juga juga sering bertanding mewakili sekolahnya yakni SMPN 3 Singosari dan SMAN 2 Malang. Termasuk juga di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), tempatnya kuliah. Saat ini Dinda menjadi mahasiswi semester 3, jurusan manajemen di UMM. "Saya bergabung dengan klub voli di kampus," kata gadis 20 tahun itu.

Salah satu idola nya yang berasal dari Korea Selatan. Memiliki paras yang tampan, tinggi badan yang proposional, dan kelihaian dalam bidang voli tentunya tidak heran banyak kaum hawa menyukainya. Lim Sung-jin. Salah satu role model bagi Dinda. Pria kelahiran tahun 1999 ini menempati posisi sebagai wing spiker di tim nya.


Setelah mengulik lebih dalam, apa yang membuat Dinda sangat kesemsem adalah pria tampan ini sangat mengutamakan voli dan juga tim nya. Luar biasa. "Dia sangat mementingkan tim nya", tutur Dinda. Pria kelahiran tahun '99 ini ternyata cukup sering mendapat hariah dari para penggemarnya saat usai bertanding.

Awalnya banyak orang terdekat Sung-jin menyarankan nya untuk menjadi aktor saja tapi dia menolak. Untung saja ya oppa ganteng ini menolak jadi aktor, kalau tidak pasti Dinda tidak akan meliriknya sebagai role model dalam dunia voli.

Selain memiliki kecintaan terhadap voli, gadis cantik ini juga sangat mencintai budaya luar negeri. Korea misalnya. Bukan hanya tentang salah satu pemain favorit nya yang berasal dari klub Korea tetapi Dinda juga sangat menggilai pria - pria tampan dan bahkan pria paruh baya. Atau yang bisa disebut dengan oppa atau ajjushi. 


Tak heran jika gadis belia ini memiliki selera yang sangat tinggi, saingan para lelaki terdekat nya saja bisa jadi idol kpop seperti EXO CHANYEOL atau mungkin NCT DOYOUNG. "Seperti susah melihat kenyataan karena dengan adanya idol kpop ini selera saya menjadi jauh lebih tinggi", pungkasnya.

Bahkan saking cinta nya dengan dua oppa itu Dinda rela menghabiskan banyak uang untuk membeli album musik atau barang lainnya. Tidak hanya itu. Uang ratusan ribu untuk menonton di aplikasi berbayar pun rela ia keluarkan.

"Aku beli album EXO ini seharga 330 ribu dan album NCT seharga 350 ribu." Sungguh harga yang bisa dibilang cukup mahal. Tapi apapun yang membuat kita bahagia pasti akan dilakukan. Sama hal nya dengan Dinda yang rela merogoh kocek setiap hari nya untuk membeli album dan photo card artis idola nya.

Hal tersebut merupakan salah satu kebahagiaan Dinda terlepas dari pahit dan sedihnya saat ia bermain voli. Kerap mengalami cedera parah saat bermain, tentunya tidak menjadi alasan untuk gadis cantik ini menyerah. 

Patah tulang jempol saat menerima serangan lawan kerap kali terjadi. "Jempol yang paling sering kena", jelasnya. Awalnya dia tidak terlalu menganggap itu hal yang serius hingga akhirnya dia benar - benar merasakan sakit yang tak tertolong. Pada cedera terakhirnya, jempol cantik Dinda harus mengalami luka yang parah.

Kulit terkelupas hingga daging terlihat. Perih, cenat - cenut, dan rasa sakit yang tak bisa diutarakan lagi telah ia rasakan. Proses penyembuhan ini juga terbilang cukup lama karena di pertengahan waktu penyembuhan ternyata kulit ibu jari nya terkelupas lagi. 

Tak hanya cedera pada tangan nya, kaki nya juga tak mau kalah merasakan cedera. Terkilir merupakan hal biasa untuk atlet. Tapi dengan terkilirnya kaki Dinda semua aktivitasnya terasa sangat berat. Namun proses penyembuhan nya tak selama saat ibu jari nya cedera. Kurang lebih 1 bulan.

Terlepas dari semua itu Dinda tak berhenti untuk terus menjalankan apa yang ia suka. Voli. Terus bermain hingga mendapat kesempatan untuk bermain dengan Lim Sung-jin sang idola. Sebuah pengalaman cerita yang kita bisa jadikan referensi untuk terus mengejar apa yang kita inginkan. Lelah tentu saja, tapi menyerah bukan lah jawaban untuk itu. Ingat lah alasan mengapa kamu melakukan apa yang sedang kamu lakukan saat ini sebelum menyerah.
(Mayang Nanda)

Asri Kolaj, Komunitas Seni Kolase Pertama di Malang

 

 



Berbicara tentang seni yang kian hari kian nyentrik dan tidak orthodox, memungkinkan bagi masyarakat untuk mengenal lebih jauh tentang ragam Seni Kontemporer, yaitu sebuah sebuah seni yang “kekinian” dan ter adaptasi dari dengan perkembangan waktu. Seni Kontemporer merupakan hasil perkembangan seni yang terpengaruh dampak modernisasi yang berkembang di Barat pasca perang dunia II, menurut Smith & Terry (2009).

Ragam dari Seni Kontemporer –pun juga beragam dan datang dari berbagai jenis karya seni berupa Seni Instalasi, Fotografi, Pementasan, dan Ukiran. Seni Kontemporer kerap sekali dikaitkan dengan aktivitas muda dan mudi atau biasa disebut  Pop up Culture, karena memang seni inidapat merepresentasikan tentang perkembangan zaman yang seiring waktu terus berkembang, sehingga dapat meningkatkan exposure dan existence dari para pelaku Seni Kontemporer ini, terlebih beberapa waktu lalu wabah COVID-19  meledak  dan membuat banyak para pemuda menjadi tidak produktif dan terkungkung oleh peraturan yang dibuat.

Pada tahun 2021 yang lalu, sekumpulan dari beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM Malang) berinisiasi untuk membentuk suatu komunitas kolektif  untuk kembali mengasah  kreatifitas dan produktivitas mereka ditengah wabah pandemic COVID – 19 yang memaksa mereka untuk melaksanankan perkuliahan secara daring. Melalui barang barang bekas berupa koran, majalah dan foto lama mereka dapat menghasilkan suatu karya mereka berupa Seni Kolase, yaitu sebuah karya seni yang terbentuk atas tempelan – tempelan dari potongan koran, majalah dan foto bekas yang disatukan menjadi kolase yang menarik. Alif Tegar Syahputra, salah satu anggota Asri Kolaj yang juga merupakan founder dari komunitas ini mengatakan “Dengan bentuk latar belakang yang sama dari beberapa teman kampus dengan tenggang rasa yang sama atas pandemic yang sedang terjadi, kami memutuskan untuk membentuk komunitas yang dimana dapat menjadi wadah bagi para muda – mudi di Malang untuk menyalurkan bakat seni mereka dalam Asri Kolaj ini.” Alif pun mulai menggali apa makna dan asal – usul dari seni kolase ini, bersama rekan-nya yang bernama Qodri, ia pun bergerak untuk mengkampanyekan Asri Kolaj dimulai dari social media guna memperkenalkan Seni Kolase ini serta dalam rangka mencari anggota anggota baru dari lingkup kampusnya.

 


“Seni Kolase ini kami adaptasi dari seniman di tahun 1914 berna Pablo Picasso, dimana pada saat itu dia sedang menderita kelumpuhan yang memaksa ia tidak dapat merkecimpung dalam dunia seni seperti saat sedia kala. Oleh karena itu, Picasso berusaha melawan batasan – batasan dalam dunia seni yang terlalu orthodox dalam menuntut setiap karya untuk selalu rapi, setimbang dan seimbang, hingga akhirnya lahirlah Seni Kolase yang saat ini sedang kami branding kepada masyarakat.” Ungkap Alif dalan sesi wawancara Zine Day’s Out (12/11/22). Dalam perjalanannya hingga saat ini, Asri Kolaj mampu mengumpulkan 15 anggota tetap yang berhasil dikumpulkan melalui event mingguan yang mereka adakan bernama “Kolbar”, dimana acara ini disenggelarakan tiap Minggunya di tempat yang berubah ubah dalam rangka memperkenalkan kepada public serta mengajak mereka untuk turut serta dalam berseni kolase, event “Kolbar” inipun tidak dipungut biaya, hanya sekedar mengisi data administrasi yang mereka sebarkan melalui akun Instagram mereka yang bernama @asri.kolaj.

 


2 tahun berlalu semenjak Asri Kolaj berdiri, komunitas ini mampu menghadirkan karya – karya yang mungkin sangat tidak Orthodox namun tetap memiliki nilai estetika dan pesan tersurat didalamnya. Asri Kolaj kerap mengikuti acara Art Exhibition yang disenggelarakan di Kota Malang dan sekitarnya seperti dalam rangkaian acara DKM (Dewan Kesenian Malang) yang disenggelarakan pada bulan Januari 2021 yang lalu di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya dan ajang Art Exhibition di Galeri Raos, Kota Batu pada bulan Februari 2022, melalui ajang kesenian yag mereka ikuti, Asri Kolaj dapat menghasilkan karya – karya yang salah satunya mengandung pesan mengenai pemanasan Geothermal  yang pada saat itu sedang disuarakan oleh para demonstran yang terjadi di Balai Kota Among Tani, Kota Batu pada 26 Februari 2022. Tak luput dari itu, komunitas seni inipun juga memiliki suatu Projek yang mereka namai “Proyek Strategis Kota” dimana dalam projek ini mereka digandeng oleh salah satu Curator Kota Malang yang bernama Nisrina Aulia. Proyek Strategis Kota ini berorientasi pada respon ruang public dan nilai estetika pada salah satu halte di tengah Kota Malang yang bertempat di depan Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, pada tanggal 3 Desember 2021.


  

“halte ini merupakan sasaran Kami dalam merespon ruang public dimana sebelumnya Halte inidifungsikan sebagai tempat “ngetem”angkutan kota trayek AL (Arjosari – Landungsari) dan HL (Hamid Rusdi – Landungsari) yang sekarang sudah tidak beroperasi, serta minimnya perbaikan yang dilakukan oleh Pemerintah setempat, oleh karena itu, Asri Kolaj berusaha hadir dan merias ulang Halte yang using ini agar memiliki nilai estetika, sehingga dapat membuat masyarakat kembali menghinggapi halte tersebut”Kata Alif. Dalam beberapa hari, Komunitas Asri Kolaj mampu menyulap “Halte Galeri Seni Budaya” ini menjadi suatu tempat singgah yang menarik, melalui kumpulan foto polaroid bekas dan potongan majalah bekas, Halte ini kembali menunjukkan keindahannya sebagai Sarana Publik di tengah Kota Pendidikan ini.

 



Dengan eksistensinya yang kian ter ekspos, Asri Kolaj berharap bahwa mereka akan tetap terus berkembang dengan Seni Kolase yang mereka bawakan ini dan tetap dapat menjadi wadah bagi siapapun yang ingin mengenal apa itu Seni Kolase, tanpa adanya suatu tuntutan administrasi yang merepotkan bagi para pendaftarnya, Alif juga menambahkan “ Dengan naiknya eksistensi dari Asri Kolaj, saya berharap bahwa komunitas ini akan tetap terus ada dan berlipat ganda, yang di kemudian hari dapat dikenal oleh masyarakat luas, terutama bagi Kota Malang tercinta ini.”

 

Cinta Kasih Putri Dhaha

 

Cinta Kasih Putri Dhaha

Tari Koreografi Halang Karya Ninik Putri Yulianti

    Halang  adalah tari koreografi karya dari Ninik Putri Yulianti. Mengangkat kisah asmara Putri Dhaha yang merupakan sebutan dari Galuh Candra Kirana dengan Raden Inu Kertapati dalam cerita sejarah Kediri.

Cerita ini sangat melegenda terutama dalam kisah pewayangan. Di mana terdapat kesan yang sangat mendalam tentang perjuangan Galuh Candra Kirana untuk mendapatkan cinta Rad
en Inu Kertapati. Itu  karena adanya campur tangan dari saudara tiri Galuh Candra Kirana yakni Galuh Ajeng.

Pada 12 Januari 2022, tari koreografi Halang ditampilkan untuk pertama kalinya di Gedung Teater Besar Gendhon Humardani Institut Seni Indonesia Surakarta. Tuang tari prosenium (proscenium stage) berukuran cukup luas dengan langit-langit yang sangat tinggi. Sehingga penontonnya dapat menyaksikan dari depan panggung utama di lantai 1 dan di kursi penonton di lantai 2.

Ninik Putri yang merupakan koreografer sekaligus pencetus ide garap menjelaskan bahwa pemilihan judul Halang dimaksudkan sebagai makna lain dari sebuah perwujudan atau bentuk permasalahan, rintangan, halangan yang datang dalam proses kehidupan. Juga disesuaikan dengan latar belakang ide garap cerita yang disampaikan kepada penonton.

“Halang ini ringkas, jelas, tidak terlalu panjang, orisinal, dan umum. Jadi penonton nantinya bisa menginterpretasikan sendiri,” tutur Ninik. Di sisi lain Ninik Putri memberi judul Halang ini diharapkan dapat membantu penonton untuk menemukan kunci yang tepat sebagai bekal dalam menginterpretasikan tentang garap koreografi yang akan dilihatnya.

     Karya tari Halang merupakan sebuah komposisi kelompok dengan jumlah penari gasal yaitu sebanyak tiga orang. Jumlah penari dalam karya tari Halang ini terbagi atas dua orang penari perempuan yaitu Ninik Putri Yulianti yang merangkap menjadi koreografer sekaligus penari, serta dua rekannya yang bernama Kamila Dara Tadurisya dan Rastra Bagas Prakoso. Dua rekan Ninik ini masih menjadi mahasiswa jurusan tari di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Dalam pementasannya, suasana yang digambarkan pada tari Halang diadaptasi oleh Ninik Putri berdasarkan penelitian yang dilakukan pada panel relief Panji di Desa Gambyok, Kediri. Di mana digambarkan terjadi pada malam hari dalam keadaan cuaca dingin. Naskah Melayu Hikayat Panji Semirang menjadi instrumen pendukung riset yang dilakukan Ninik Putri dalam pengembangan cerita karyanya.

Halang …

Rintang, batas, lintang

Sulit, sekat, tertahan, henti

Kendati bulan tak mampu menatap matahari

Siang malam hadir menyapa bumi

Harapan tersimpan rapi seorang diri Tak hilang, ku diam tuk melewati …

            Pada awal pementasan terdapat sebuah sajak yang dilantunkan. Hal ini sekaligus menjadi sinopsis untuk memberikan gambaran kepada penonton.

            “Sinopsis tari Halang memakai kalimat berupa perumpamaan dan diksi untuk menambah daya ekspresivitas. Ketepatan sama keselarasan pemilihan katanya juga bertujuan untuk membantu membangun imajinasi dan menimbulkan interpretasi pembaca atau pendengarnya, ini ada kaitanya sama setiap pesan dan ekspresi dalam sajian karya ini,” jelas perempuan asli Kediri itu.

            Ninik Putri juga menambahkan bahwa kata rintang, batas, lintang, sulit, sekat, tertahan, henti merupakan sebuah makna lain atau persamaan kata dari pengertian Halang. Kalimat kendati bulan tak mampu menatap matahari, siang malam hadir menyapa bumi merupakan kalimat perumpamaan dari sebuah pengungkapan alur cerita yang disajikan dalam karya tari Halang. Bulan adalah perumpamaan Panji Asmoro Bangung, matahari adalah perumpamaan Galuh Candra Kirana, dan bumi adalah perumpamaan dari Galuh Ajeng.

Secara astronomi bulan dan matahari tidak pernah bertemu, bulan hanya muncul pada malam hari, sedangkan matahari muncul pada pagi hari. Selain itu, bulan bergerak berdasarkan lintasan orbitnya yang berada di sekitar bumi sedangkan matahari terletak di pusat tata surya. Hal ini adanya kesesuaian dengan ide cerita dalam karya tari Halang, bahwa Galuh Candra Kirana dan Raden Inu Kertapati tidak bisa bertemu dan gagal menikah karena hadirnya Galuh Ajeng.

Kalimat harapan tersimpan rapi seorang diri, tak hilang, ku diam tuk melewati merupakan sebuah pengungkapan dari kesetiaan Galuh Candra Kirana kepada Raden Inu Kertapati. Serta keikhlasan dan kerendahan Galuh Candra Kirana dalam menghadapi rintangan dari Galuh Ajeng.


Secara keseluruhan Ninik Putri mengemas alur cerita dalam tari ini menjadi 4 bagian. Pada adegan pembuka diwujudkan dengan gerakan berpasangan atau duet oleh penari tokoh Raden Inu Kertapati dengan penari tokoh Galuh Ajeng yang mengungkapkan segala wujud permasalahan yang terjadi. Adegan ini didukung dengan musik yang ramai, tata cahaya yang berubah-ubah warna sehingga menambah kesan tegang.

Masuknya adegan pertama setelah pengenalan cerita dimulai dengan sebuah adegan perenungan oleh karakter penari perempuan tokoh Galuh Candra Kirana yang mengungkapkan sebuah introspeksi diri. Seolah dia bertanya-tanya mengapa diusir dari kerajaan, keikhlasan, rasa menerima, tekad, berserah diri kepada Tuhan dan juga rasa syukur. Pada adegan ini terjadi peralihan suasana musik dari tegang menjadi lebih tenang dan damai.

Dilanjutkan dengan adegan kedua yang menghadirkan gerakan berpasangan oleh penari tokoh Galuh Candra Kirana dan penari Raden Inu Kertapati yang merupakan pengungkapan sebuah kerinduan oleh Galuh Candra Kirana kepada Raden Inu Kertapati. Motivasi gerak yang dibangun seolah seperti sepasang kekasih dalam kebersamaan, bercengkerama, dan penuh rasa kasih sayang. Suasana yang dihadirkan pada adegan ini seperti menggebu-gebu, romantis, keinginan untuk bersama dan tidak ingin berpisah.

Adegan terakhir yang merupakan klimaks dalam karya ini, ditandai munculnya konflik batin atau puncak permasalahan pada Galuh Candra Kirana. Yaitu hadirnya penari tokoh Galuh Ajeng sebagai wujud seorang wanita penghalang dalam kisah asmara Raden Inu Kertapati dengan Galuh Candra Kirana. Suasana yang disajikan seperti munculnya rasa sedih, kecewa, kemarahan, kesal yang berakhir dengan tersadarnya Raden Inu Kertapati. Raden Inu Kertapati kemudian pergi meninggalkan Galuh Ajeng karena kehadirannya tidak dapat menggantikan Galuh Candra Kirana, kekasihnya yang dia cintai.


Karya tari Halang mengangkat sebuah konsep pesan filosofis yang tersirat maknanya yang dapat dipetik banyak orang. Mengenai nilai cinta kasih yang tulus, kesetiaan kepada seseorang harus memiliki ketabahan serta kerendahan hati dalam menghadapi segala halangan yang datang.

Dalam hal ini, Ninik Putri mencoba mengorelasikan dengan kehidupan remaja di masa sekarang. Seperti yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari tentang bagaimana usaha sepasang kekasih yang menghadapi sebuah masalah percintaan. Akankah memilih untuk mempertahankan suatu hubungan, menerima semua keadaan yang terjadi atau mencoba menyelesaikan terhadap masalah-masalah tersebut.

Lewat kisah asmara Raden Inu Kertapati dengan Galuh Candra Kirana, Ninik Putri mencoba mengungkapkan maksud dari rintangan atau halangan tersebut. Bahwa adanya gesekan batin atau rasa kegelisahan, kekecewaan, kesedihan, kekuatan, ketegaran, keprihatinan, dan kesabaran Galuh Candra Kirana ketika ingin menikah dengan kekasihnya Raden Inu Kertapati. Dia juga harus melewati berbagai macam rintangan kehidupan yang selalu datang dan nilai-nilai inilah yang ingin disampaikan secara eksplisit lewat karya tari Halang ini. (Brilliant Adam)

 

 

 

 

 

 

Pesantren Al Hikam, Warisan KH Hasyim Muzadi

 Pesantren Al Hikam, Warisan KH Hasyim Muzadi


Tokoh agama yang cukup terkenal di kalangan Nahdliyin salah satunya adalah KH Hasyim Muzadi. Kiai kelahiran Tuban ini pernah menjabat sebagai ketua umum PBNU selama periode 2001-20010 dan juga anggota pertimbangan presiden pada 2015. Beliau juga tokoh Islam yang cukup berpengaruh di semasa hidupnya. Kontribusinya terhadap Bangsa dan umat memang sangatlah besar. 


KH Hasyim mendirikan lembaga pendidikan pesantren di kota Malang. Al-Hikam merupakan peninggalan beliau yang sampai saat ini terus mencetak kader-kader penerus bangsa. Pesantren ini berdiri tepat di tengah kota pendidikan dan dikelilingi oleh berbagai kampus oleh karena itu pesantren ini dijuluki sebagai pesantren mahasiswa. 

Pesantren ini dibangun pada 21 Maret 1992 tepat 30 tahun, lembaga pendidikan warisan KH Hasyim Muzadi ini berdiri. KH Hasyim membangun pesantren ini dengan jerih keringatnya sendiri dengan tujuan memfasilitasi mahasiswa dalam mengintegrasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama. 


Berawal dari sebuah mushola “ At-Taubah “ yang berada di Jl. Cengger Ayam, Tulusrejo. KH. Hasyim mengadakan kegiatan keagamaan dan mendapatkan respon positif oleh masyarakat sekitar. H. Nachrowi, pamong desa Tulusrejo kemudian mewakafkan sepetak tanahnya seluas 800 M persegi untuk dibangun masjid. 


Pada tahun 1989 masjid Al-Ghazali berdiri untuk pertama kalinya. Kegiatan keagamaan yang awalnya berada di musholla At-Taubah berpindah ke masjid baru tersebut. Pengajian rutin malam Ahad dan Kamis rutin dilaksanakan, bertambahnya jama’ah semakin besar pula kepercayaan masyarakat terhadap KH Hasyim Muzadi. 


Sebagai langkah awal pembangunan pesantren, beliau mendirikan yayasan Al-Hikam sebagai pusat wadah dalam mengembangkan program yang dirintisnya. 3 Juli 1989, Yayasan Al-Hikam resmi berdiri. 


Yayasan ini pada awalnya bergerak dalam tiga program garapan; pertama, Majlis Ta’lim dan Dakwah; kedua, Pengembangan Sumber Daya Manusia; ketiga, Pesantren Mahasiswa Al Hikam sebagai proyek utama. 


Di awal berdirinya pesantren Al-Hikam hanya menerima santri dari kalangan mahasiswa perguruan tinggi non-agama. Namun seiring dengan berjalanya waktu pada tahun 2003 Al-Hikam membuka pintu untuk santri lulusan pesantren dengan tujuan agar melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Ilmu Agama (STAIMA)


Sampai saat ini pesantren Al-Hikam berdiri sebagai salah satu bentuk fisik peninggalan KH Hasyim Muzadi. 


Pesantren hanya membekali hati dan pikiranmu sebagai alat mengontrol dirimu kelak. merupakan salah satu wejangan yang sering disampaikan KH Hasyim Muzadi kepada santrinya. 


KH Hasyim memiliki harapan dengan berdirinya pesantren mahasiswa agar memiliki bekal kesiapan hidup, Kolaborasi antara prestasi ilmiah dan nilai-nilai agama. Nilai yang diajarkan dalam pesantren dapat dipraktekkan ke dalam kehidupan bermasyarakat. 


“ Al Hikam,  Cengger Ayam itu tempatnya berkumpulnya orang yang tukang mikir” tutur Pendeta Agus, sahabat KH Hasyim dari lintas agama. 


Beliau menjelaskan bahwa Al-Hikam merupakan wadah bagi orang yang mempunyai pemikiran yang inovatif. Pesantren memiliki program kerja yakni kajian ilmiah dimana para santri berdiskusi tentang topik berdasarkan cabang keilmuannya masing-masing. Hal ini merupakan salah satu bentuk representasi dari kegiatan pembelajaran di pesantren Al Hikam. 


Dengan berkembangnya zaman santri dituntut untuk mengikuti perkembangan tersebut namun dengan filter norma agama yang berlaku. KH Hasyim menginginkan bahwa santri bukanlah pelajar yang kolot ataupun ketinggalan zaman namun beliau ingin membuktikan bahwa santri mampu bersaing. Dengan kegigihan KH Hasyim Muzadi lembaga pendidikan Al Hikam sampai saat ini berdiri bahkan berkembang dengan dibukanya pasca sarjana, cabang Al Hikam depok yang menjadi tempat peristirahatan terakhir KH Hasyim Muzadi.       


Dedikasi Monster dari Andalusia

Sergio Ramos

Dedikasi Monster dari Andalusia

 


Bek tengah PSG Sergio Ramos dikenal dengan keganasannya menumpaskan serangan lawan. Sayangnya pada Piala Dunia 2022, Sergio Ramos memang tidak masuk dalam skuad tim matador yang dibawa ke Qatar. Mungkin karena usianya sudah tidak muda lagi.

Ramos lahir pada 30 Maret 1986 di Camas, Sevilla, Andalusia, bagian selatan Spanyol. Ia bermain sepak bola sejak usia 6 tahun di Camas FC. Lalu memulai karir profesionalnya pada tahun 2004 bersama Sevilla. Di sana dia bermain Bersama Jesus Navas di tim akademi Camas. Ramos melakukan debut bersama tim senior Sevilla pada 1 Februari 2004.

Pemain 36 tahun itu dikenal sebagai pemain kontroversial. Ia kolektor kartu merah. Bahkan Ramos tidak peduli siapa yang dihadapinya. Saat masih mengenakan jersey Real Madrid, ia sempat menampar Carles Puyol. Itu terjadi saat laga el classico

Dalam video dokumenter Corazon de Sergio Ramos atau Hati dari Sergio Ramos, ia mengatakan bahwa itu adalah bagian dari hasrat profesionalitasnya sebagai pemain sepak bola.

Bagi Sergio Ramos, sepak bola merupakan hasrat, dedikasi, dan profesionalitas. Hal itu dijelaskan oleh ibunya di film dokumenter tersebut. Ramos kecil pernah menyakiti kakaknya saat bermain sepak bola. “Di dalam sepak bola tidak ada yang namanya saudara,” kata Ramos kepada kakaknya. Sontak hal tersebut membuat sang ibu tertawa.

Peran Sergio Ramos tidak hanya sebagai pemimpin lapangan. Tetapi, dia juga seorang pemimpin rumah tangga. Ia memiliki seorang istri dan empat orang anak. Di film itu Ramos kerap kali menunjukkan sikapnya yang menyayangi keluarga. Mulai dari memasak untuk anaknya, mencium kening istrinya, hingga memberi motivasi.

Tak lepas dari jiwa seorang pemimpin, Ramos memiliki pendukung yang setia yakni Pilar Rubio seorang presenter, aktris sekaligus model ini merupakan istri dari sang kapten. Berpacaran mulai dari 2012 hingga 2018, Ramos memberanikan diri untuk meminangnya pada tahun 2019 di Sevilla kota kelahirannya.

Sergio Ramos bertemu dengannya berawal dari bermimpi seorang Wanita selama tiga hari berturut turut. Ramos pun mengatakan hal tersebut kepada kakaknya, saudari dan seorang teman dekat untuk bertanya “apakah ia harus memberikan pesan kepadanya” Ujar sang kapten. Dia sangat Bahagia Ketika dekat dengan istrinya.

Menggunakan ban kapten, merupakan hal yang sangat besar bagi Ramos. Dia harus bekerja keras untuk memberikan hasil terbaik bagi timnya, bahkan darah pun harus rela ia korbankan. Hal ini terbukti Ketika Real Madrid melawan kota serivalnya yaitu Atletico Madrid.

Kala itu Ramos mengalami patah tulah di hidung yang disebabkan oleh sepakan dari lawan. Hal tersebut membuat sang kapten ditarik lebih cepat. Saat pertandingan usai, ramos membuat pernyataan di Instagramnya “Saya akan berdarah seribu kali untuk lencana ini dan baju ini. Terima kasih atas dukunganmu. Aku akan kembali dalam waktu singkat.” Tulisnya.

Tidak hanya itu, dedikasi Ramos ditunjukkan saat ia berada dalam masa sulit. Setelah hengkangnya Cristiano Ronaldo sebagai penyerang dan Zinedine Zidane sebagai pelatih Real Madrid. Pada tahun 2019 klubnya mengalami rekor buruk, tekanan dari fans kepada Ramos pun sering tertuju. Hal tersebut sering membuat ia kebingungan.

Tetapi Ramos tidak tinggal diam, sebagai figur besar dalam tim. Ramos tidak sungkan untuk bersowan kepada kapten terdahulu Real Madrid seperti Fernando Hierro, Raul hingga Jose Camacho untuk berkonsultasi ketika ia menghadapi fase yang sulit sebagai kapten.

Tips Memilih Sunscreen Sesuai Jenis Kulit

Di era sekarang, tabir surya atau yang dikenal sebagai sunscreen sedang menjadi rutinitas wajib bagi para anak muda maupun orang tua. Hal ini terjadi seiring berkembangnya teknologi, sehingga memudahkan semua orang untuk mengakses informasi penting mengenai pentingnya sunscreen. Namun, masih banyak yang belum paham bagaimana cara memilih sunscreen yang tepat sesuai jenis kulit. Karena jika kita memilih sunscreen yang kurang tepat dengan jenis kulit, akan mengakibatkan breakout bahkan alergi. 

Sunscreen sendiri mengandung SPF atau Sun Protection Factor yang berarti memiliki kemampuan untuk melindungi kulit dari radiasi sinar ultraviolet B (UVB). Tapi, menurut Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Ana SPF saja tidak cukup.

“Selain perlindungan dari UVB, kita juga butuh perlindungan dari UVA. Tapi SPF hanya bekerja untuk melindungi kulit dari UVB. Jadi, apa yang bisa jadi tameng kita dari UVA? Ada kandungan Namanya PA atau broad spectrum. Nah, kalau beli sunscreen sebisa mungkin dilihat dulu kandungannya yang benar. Biasanya ada tertulis SPF sekian.. PA+++”

Re-apply sunscreen setiap beberapa jam juga menjadi hal penting, apalagi yang memiliki kegiatan di luar ruangan dalam waktu yang lama. Lalu, bagaimana cara memilih sunscreen yang tepat sesuai jenis kulit kita? 

Dr. Ana menjelaskan dalam memilih sunscreen yang tepat, kita perlu melihat komposisinya. 

“Kalau milih sunscreen, lebih baik pilih sesuai dengan jenis kulit. Karena itu sangat berpengaruh dengan kondisi kulit kita. Tapi kalua merasa kulitnya normal saja, tidak usah memilah yang sesuai karena biasanya tidak ada masalah.”





Sebelum itu, yuk perhatikan beberapa hal saat memilih sunscreen:

Jenis sunscreen. Perlu kita tahu, kalau sunscreen mempunyai 2 tipe yaitu mineral dan kimiawi. 

Bahan aktif. Tiap jenis kulit, tentu memiliki kebutuhan zat aktif yang berbeda.

Tekstur. Sunscreen memiliki beberapa tekstur yaitu gel, krim, liquid sampai powder.

Komedogenik. Ini juga penting, karena ada beberapa sunscreen yang menyumbat pori-pori kulit sehingga bisa menimbulkan komedo dan jerawat. 

SPF. Umumnya SPF yang ada pada sunscreen mulai dari 30 sampai 50. Ini juga hal penting yang perlu dipertimbangkan saat kita membeli sunscreen ya. 

Nah, sekarang mari perhatikan cara memilih yang tepat untuk jenis kulit kita.

Kulit Kering

Sudah tahu dong, kalau kulit kering identik dengan kata lembab. Produk yang tepat untuk jenis kulit ini adalah yang terbuat dari mineral seperti ceramide, gliceryn, dan hyaluronic acid. Tekstur lotion atau krim juga berpengaruh untuk melembabkan kulit karena konsistensinya yang tebal. Lalu, sebisa mungkin hindari produk dengan kandungan para-aminobenzoic (PABA), dioxybenzone, oxybenzone, sulisobenzone serta alcohol, pewangi dan pengawet yang berlebihan. 


Kulit Berminyak dan Acne-prone

Sunscreen dengan tekstur gel atau water based adalah pilihan yang tepat bagi kulit berminyak, Mineral maupun kimiawi juga bersahabat dengan jenis kulit ini, tapi baiknya pilih sunscreen mineral yang mengandung titanium dioksida dan zinc oksida karena ini meminimalisir reaksi alergi akan resiko interaksi bahan kimia dan kulit yang meradang. 


Kulit Sensitif

Untuk jenis kulit ini, kita tidak bisa sembarangan dalam memilih sunscreen karena memiliki tingkat kepekaan yang sangat tinggi seperti mudah bereaksi terhadap ketidakcocokan pada skincare, bahan makanan dan lainnya. Sebaiknya, pilih sunscreen yang mempunyai formulasi bebas paraben, SLS, pewarna, parfum, pengawet dan zat aditif lainnya. Hindari juga sunscreen yang mengandung bahan benzophenones, avobenzone, dan butyl0methoxil-dibenzoylmethane. 


Itulah beberapa tips memilih sunscreen yang sesuai dengan jenis kulit. Pastikan agar memilih produk yang tepat karena hasil perlindungannya akan lebih maksimal pada kulit dan minim iritasi. 

 

Mengusir Sial dengan Ruwatan


Generasi sekarang mungkin sudah jarang yang mengenal ruwatan. Itu adalah ritual Jawa untuk menolak bala atau sial. Di Malang, ada seorang dalang yang juga dikenal sebagai dalang ruwatan. Namanya Joko Setiono atau biasa dikenal sebagai Ki Jecko Sentiong. Julukan itu ia dapatkan lantaran kata teman-temannya, wajahnya mirip bintang film Jacky Chan.

Ia dulunya seorang MC Jawa yang biasa diundang untuk memandu acara pernikahan. Sejak 1998 pria kelahiran 26 September 1959 itu menjadi MC. Buat hobi, bukan menjadi pekerjaan utamanya. "Sehari-hari saya dosen Teknik Sipil dan mengajar mata kuliah () di Politeknik Negeri Malang," ujar Joko Setiono. Baru pada 2014, Ki Jecko menjadi dalang ruwat. Kemampuan sebenarnya sudah ia pelajari sejak kecil secara otodidak. Lalu ia perdalam dengan berkonsultasi dengan para ahli seni budaya pewayangan.

Menurut Ki Jecko, ruwatan sendiri pergelaran seni wayang kulit yang menceritakan kehidupan Batarakala yang mengganggu manusia. Menurut cerita pewayangan pada jaman dahulu, ketika Batarakala yang ingin mengganggu kehidupan manusia dan diketahui oleh seorang Ki Ganda Buana akhirnya beliau memisahkan antara yang baik dan yang batil maka hilanglah sukerto atau keraguan pada diri manusia akibat gangguan dari Batarakala, iblis, dan para pasukannya.

Kegiatan ruwatan, kata Ki Jecko, terinspirasi oleh cerita kuno yang dikembangkan menjadi pergelaran. Sekaligus sebagai hiburan, tontonan, dan tatanan. "Kegiatan ini biasa dilakukan pada bulan Muharam atau bulan Suro. Dilakukan pada pagi hari atau siang hari," kata bapak empat anak itu.



Mungkin secara umum ruwatan dan ruqyah memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengusir serba kesialan atau tolak bala yang terutama berkaitan dengan gangguan dari makhluk gaib, sihir, atau lainnya. Namun, dua kegiatan tersebut memiliki perbedaan, seperti jika ruqyah tidak perlu membawa sajen atau sesajen, jika ruqyah memerlukan ustad dan beberapa orang pendamping, maka ruwatan juga memerlukan pemimpin atau biasa disebut dengan dalang ruwat dan juga memerlukan banyak orang pendamping tak hanya itu, pasti memerlukan juga sinden yang diiringi oleh gamelan. Di era modern sekarang ini banyak orang yang tidak mengetahui apa itu ruwatan, “Ditengah gempurannya budaya barat maka dari itu saya tetap melakukan kegiatan tersebut karena saya sendiri memiliki motto untuk melestarikan tradisi Jawa, dan kegiatan tersebut digunakan sebagai sarana media pembangun karakter generasi bangsa,” kata Dosen pengampu mata kuliah kesehatan dan keselamatan kerja.

Sebelum melakukan prosesi ruwatan, ada beberapa persyaratan yang harus lebih dulu dipenuhi, yaitu; Nasi kuning yang memiliki makna mendapatkan rezeki yang berlebihan, Tumpeng yang memiliki makna sebagai bentuk mensyukuri sebuah kenikmatan yang sudah diberikan, nasi golong yang bermakna mendapatkan rezeki yang bergantian, nasi kebuli yang bermakna apabila memiliki keinginan atau hajat agar dapat segera dikabulkan, jenang abang yang terbuat dari ketan dan dikasih gula dan kelapa, bubur sengkolo bermakna untuk membuang atau menjauhkan dari segala kesialan, jajanan pasar yang bermakna untuk mendapatkan rezeki yang banyak dan jauh dari segala permasalahan dan yang terakhir adalah rujak legi sebagai lambang penafsiran.

Setelah menyiapkan persyaratan tersebut maka selanjutnya adalah prosesi pertama yaitu, siraman yang mengandung nilai pembersih badan manusia yang menggunakan air kembang setaman; kembang kenanga, kembang melati, dan kembang mawar, kedua sesaji dan selamatan agar orang yang diruwat selalu dalam keadaan selamat, ketiga penyerahan sarana, yaitu memberikan perlindungan terhadap orang yang tergolong sukerta atau orang - orang yang sial atau perlu diruwat. keempat yaitu upacara memotong rambut yang bermakna bahwa segala kotor harus dipotong atau dibuang dan yang terakhir adalah tirakatan atau ungkapan rasa syukur dan berterima kasih terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas perlindungannya. Sesajen yang digunakan dalam kegiatan ruwatan tidak hanya berupa makanan, melainkan ada juga benda - benda lainnya, seperti bunga, padi, kain dan masih banyak lagi. Persembahan sesajen merupakan sarana komunikasi atau interaksi dengan makhluk tak kasat mata. Selain untuk sarana komunikasi tak lupa juga menyajikan sesajen khusus untuk memuja Batara Kala.

Kegiatan ruawatan ini memiliki pro dan kontra dalam masyarakat, dalam ajaran agama islam tidak mengenal tradisi ruwatan untuk menolak bala, yang diperbolehkan dalam ajaran agama islam adalah tasyakuran yang biasa dilakukan dalam adat masyarakat ketika mendapatkan rezeki dengan menggelar tasyakuran. Namun, ada beberapa masyarakat yang mempercayai kegiatan ruwatan ini karena berpengaruh pada keselamatan keluarganya. “Walaupun banyak pro dan kontranya, kegiatan ini semestinya tetap dilakukan untuk melestarikan budaya-budaya Jawa yang kini mulai tergeserkan oleh budaya barat,” Tutur pria usia 63 tahun.






Perjuangan Rara untuk Mempertahankan Musik Karawitan


Bagi masyarakat pulau Jawa, seni musik karawitan pastinya sudah tidak asing lagi. Seni ini tumbuh dan berkembang di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta hingga Jawa Timur. Biasanya, karawitan ini sering disebut dengan musik gamelan. Kata karawitan sendiri berasal dari bahasa Jawa "rawit" yang memiliki arti halus dan lembut. Maka dari itu pembawaan gamelan dalam karawitan sangat halus dan lembut.



Alat musik ini sangat populer sejak zaman Kalingga, dan masih terus eksis hingga saat ini. Sayangnya, tidak semua generasi muda mengetahui alat musik karawitan, terlebih di tengah gempuran modernisasi di Indonesia. Tetapi hal itu tidak membuat semangat Rara luntur untuk melestarikan seni bermusik ini. Perempuan yang masih aktif menabuh Saron itu dengan semangatnya tetap mengikuti perlombaan dan kegiatan yang berkaitan dengan karawitan. Dengan bangganya, ia memamerkan kemampuan menabuhnya di setiap pertunjukan yang dihadirinya. 


Entah motivasi apa yang membuatnya tetap ingin melestarikan seni tersebut, namun satu hal yang paling ia ingat adalah raut bahagia ibunya ketika menabuh Peking, salah satu alat musik karawitan. Ternyata sedari belia, ia sudah dikenalkan dengan alat musik tersebut dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk mempelajarinya. 


Dengan bimbingan dari kedua orang tuanya, di umurnya yang ke-10 tahun ia sudah mampu menguasai alat musik Saron dan Peking. Mungkin banyak orang yang bertanya untuk apa Rara tetap mendalami seni musik karawitan, padahal banyak alat musik modern. “Kalau semua orang hanya mau belajar alat musik modern, terus siapa yang akan memperkenalkan alat musik ini ke anak cucu kita? Nanti nggak ada yang melestarikan, terus di klaim negara tetangga malah marah-marah”, ujarnya dengan menggebu-gebu. 


Dulunya, Rara tergabung dalam suatu kelompok seni karawitan yang berjumlah kurang lebih 14 orang. Komunitas tersebut lebih dikenal sebagai "Luminthu Jaya". Kata Luminthu sendiri berarti rezeki yang terus mengalir. Mungkin pendiri dari komunitas tersebut ingin anggotanya mendapatkan rezeki dan pengalaman yang banyak dari aktivitas gamelannya. 


Seingatnya, semasa SMP dulu ia sangat aktif dan mulai bergabung dengan komunitas tersebut. Latihan diadakan dua kali dalam seminggu dengan durasi satu jam. Jadi, setiap pulang sekolah ia sempatkan untuk berkumpul bersama komunitasnya. 



   

Namun, ia memutuskan untuk keluar setelah 6 tahun mengabdi pada komunitasnya. Alasan utama vakumnya adalah karena kesibukan kuliah. 


"Tapi kalau ada waktu luang, biasanya masih sering main gamelan sama muridnya ibu", tambahnya. Keikutsertaannya dalam perkumpulan tersebut membuatnya memiliki banyak teman dan koneksi yang luas.


Menurut pengakuannya, uang yang dihasilkan dari setiap penampilannya tidak seberapa besar. "Biasanya tiap tampil dibayar 100 ribu per-orang. Nggak banyak sih, tapi paling penting ya dapet pengalaman dan euphoria juga", ungkap Rara. 


"Dulunya ibu dibayar 75 ribu setiap pentas, kalau di tahun 2001 ya uang segitu sudah lumayan besar", ucap Bu Herlin, ibu Rara yang pernah menjadi sinden dan pemegang Peking di komunitasnya. 


Minat anak muda untuk mempelajari alat musik ini sangatlah rendah. Selain itu, penampilan musik karawitan jarang ditemui lagi sehingga kesempatan anak muda untuk mengeksplorasi seni tersebut sangat minim.


Menurut pendapat Rara, untuk melestarikan seni musik ini tidaklah mudah. Dibutuhkan kesadaran dan kemauan tiap individu untuk mempelajari dan tertarik dengan karawitan.


"Kan sekarang lagi marak tiktok tuh, mungkin aja tiktok bisa jadi platform yang ampuh buat mempromosikan alat musik ini. Nanti bikin sesuatu yang unik, tapi ada unsur gamelan di dalamnya", ujar Rara ketika ditanya mengenai cara yang tepat untuk mengenalkan alat musik ini kepada orang awam atau generasi muda. 


Mungkin perjuangan Rara untuk tetap melestarikan alat musik Karawitan tidak terlalu besar. Namun, ia tetap berharap jika suatu saat Karawitan dapat kembali populer di Indonesia. Lebih lagi jika bisa mendapat kesempatan untuk tampil di luar negeri dan dikenal oleh negara lain bahwa Karawitan merupakan alat musik asli dari Indonesia. 


Kampung Edukasi Rejoso, Batu, Bawa Hoki Bagi UMKM





Hasil kerajinan kayu Bpk. Sugianto 

Kalau Anda punya cobek, ulekan, atau alu dari kayu, jangan-jangan itu adalah produk dari Kampung Rejoso, Batu. Kampung itu memang sudah lama dikenal sebagai sentra UMKM, khususnya kerajinan kayu.

Bahkan, usaha kerajinan kayu di Rejoso sudah ada sejak 1960-an. Kemudian diwariskan turun menurun hingga kini. Kerajinan dari Rejoso dijual sampai ke berbagai daerah di Indonesia. 

Seiring dengan perkembangan Kota Batu sebagai kota wisata, muncul peluang untuk mengangkat produk penduduk Rejoso tersebut. Kerajinan kayu tersebut bisa menjadi oleh-oleh bagi wisatawan yang datang ke Batu. 

Pemkot Batu kemudian menjadikan Rejoso sebagai Kampung Edukasi. Sekitar tahun 2018 rencana pembukaan kampung edukasi tersebut diajukan, dan dapat direalisasikan sekitar tahun 2019. Wisatawan yang datang tidak sekadar bisa belanja, tapi juga bisa melihat langsung proses pembuatan kerajinan dari awal hingga siap dipasarkan. "Saya juga punya dua stand, di Jatim Park I dan di Jalan Ir Soekarno, Beji," ujar Sugianto, salah seorang pengusaha UMKM di Rejoso.


Di Rejoso, 75 persen warganya adalah pelaku usaha. Mereka menghasilkan aneka produk-produk unggulan, seperti alat perlengkapan rumah tangga, alat peraga pendidikan, serta beraneka olahan hasil pertanian. Makanya, kampung edukasi cukup tepat didirikan di sana.

Kehadiran kampung edukasi di Rejoso mendapat perhatian dari wisatawan. Jaraknya sekitar tiga kilometer ke arah timur Batu Night Spectacular (BNS). Kira-kira hanya 5 menit naik mobil. Pengunjung tidak dikenakan tiket masuk ke kampung itu. Di sana, pengunjung bisa masuk ke kawasan home industri kerajinan kayu, kerajinan tas, kerajinan cobek, atau industri makanan dan minuman. Mereka juga dapat melihat langsung proses pengolahan bahan mentah menjadi bahan siap jual, hingga bagaimana cara pemasarannya. 

Menurut Sugianto, banyak peningkatan yang dirasakan perajin sejak Rejoso menjadi kampung edukasi. Keberhasilannya membuka 2 stan di Jatim Park 1 dan Beji juga karena adanya kampung edukasi tersebut. Hal ini tentunya juga berdampak pada peningkatan pendapatan. Sebelumnya, pendapatan Sugianto tidak menentu. Kini ia bisa mendapatkan keuntungan bersih lebih dari Rp 5 juta per bulan. “Selain bisa menambah penghasilan, ya bisa bantu kasih pekerjaan buat anak muda di sini yang putus sekolah. Mereka bantu-bantu bikin cobek dan antar pesanan,” ujar pria yang menekuni usaha kerajinan kayu sejak 2007 itu.

Cobek kayu 

Dampak baik juga turut dirasakan oleh Ibu Siti, salah satu perajin tas plastik,yang menurutnya penghasilan yang didapatnya jauh lebih banyak dibanding sebelum kampung Rejoso menjadi wisata edukasi. “Sebelum jadi wisata pendapatan saya tidak terlalu banyak, karena perajin tas di desa Junrejo sendiri kan sudah banyak, sedangkan peminatnya berkurang” unggah Wanita akhir 40 tahun-an tersebut. (Athmagita)



 

PK Entertainment, menghadapi pandemik Covid-19


     Saat ini adalah masa yang sulit bagi promotor konser. Setelah paceklik selama dua tahun karena pandemic Covid-19, belakangan izin menggelar konser juga sulit didapat. Imbas dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan dan pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan. Pk Entertainment, salah satu promotor tur yang bisa melalui masa sulit tersebut.

     Seluruh kru PK Entertainment deg-degan saat mendengar konser NCT, boy band asal Korea, dihentikan polisi. Dengan banyaknya korban pada saat itu membuat kami ragu. Apalagi PK Entertainment bakal menggelar konser Lany, penyanyi dari Los Angeles, tidak lama lagi tepatnya 9 November 2022. Di Gedung yang sama, yakni ICE BSD. Dengan tiket yang terjual sudah hampir sold out pada saat itu.
 
     “Secara audiensi kami cukup yakin untuk melaksanakan konser, apalagi Lany memiliki peminat yang cukup besar di Indonesia” kata salah satu panitia konser Lany. PK Entertainment bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk dapat lebih menjaga keamanan disekitar venue selama konser berlangsung. “Bagi kami keselamatan penonton itu juga penting sehingga kami berusaha untuk memastikan semuanya aman” tambahan dari panitia konser Lany.

     Segala kerja keras promotor dan panitia pun dapat terbayar. Dimana konser ini dapat berjalan dengan
lancar, dengan ticket sold out dan jumlah penonton mencapai 10.000. “Kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih untuk para penonton, yang mau mengikuti arahan dan tetap menjaga protocol sehingga membuat mala mini menjadi nyaman dan aman untuk semuanya” kata salah satu perwakilan penonton.  



     Saat ini adalah masa yang sulit bagi promotor konser. Setelah paceklik selama dua tahun karena pandemic Covid-19, belakangan izin menggelar konser juga sulit didapat. Imbas dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan dan pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan. Pk Entertainment, salah satu promotor tur yang bisa melalui masa sulit tersebut.

     Seluruh kru PK Entertainment deg-degan saat mendengar konser NCT, boy band asal Korea, dihentikan polisi. Dengan banyaknya korban pada saat itu membuat kami ragu. Apalagi PK Entertainment bakal menggelar konser Lany, penyanyi dari Los Angeles, tidak lama lagi tepatnya 9 November 2022. Di Gedung yang sama, yakni ICE BSD. Dengan tiket yang terjual sudah hampir sold out pada saat itu.

     “Secara audiensi kami cukup yakin untuk melaksanakan konser, apalagi Lany memiliki peminat yang cukup besar di Indonesia” kata salah satu panitia konser Lany. PK Entertainment bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk dapat lebih menjaga keamanan disekitar venue selama konser berlangsung. “Bagi kami keselamatan penonton itu juga penting sehingga kami berusaha untuk memastikan semuanya aman” tambahan dari panitia konser Lany.

     Segala kerja keras promotor dan panitia pun dapat terbayar. Dimana konser ini dapat berjalan dengan lancar, dengan ticket sold out dan jumlah penonton mencapai 10.000. “Kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih untuk para penonton, yang mau mengikuti arahan dan tetap menjaga protocol sehingga membuat mala mini menjadi nyaman dan aman untuk semuanya” kata salah satu perwakilan penonton.  







Jauhkan Anak dari Gadget, Gaya Parenting Tasya Kamila Tuai Pujian

 

    Perjuangan menjadi orang tua, terutama seorang ibu tidak berhenti setelah melahirkan. Justru perjalanannya baru saja dimulai. Di era digital sekarang ini, para ibu dan calon ibu dapat dengan mudah mendapatkan informasi dalam setiap tahapan atau fase yang dijalani. Itu pula yang dialami Tasya Kamila, penyanyi cilik di era 90-an.

    Tasya Kamila memang sudah bukan artis lagi. Namun, dia masih mendapat perhatian besar dari masyarakat. Terutama setelah penyanyi yang memopulerkan lagu Anak Gembala itu punya buah hati. Dari pernikahannya dengan Randi Bachtiar, Tasya dikaruniai seorang putra, Arrasya Wardhana Bachtiar, yang lahir tiga tahun silam.

    Perempuan 29 tahun itu begitu bersemangat dalam belajar dan meluangkan waktu untuk sang buah hati. Juga rajin mencari informasi dari berbagai sumber seperti internet dan dokter anak untuk mempelajari tahapan tumbuh dan kembang anak sesuai usianya. 

   Menurut Tasya, pola didik sejak usia dini sangat berpengaruh terhadap kebiasaan anak di kemudian hari. Melalui akun Instagramnya @tasyakamila, dia sering membagikan tips tentang pola pengasuhan anak. Perempuan pemilik zodiak Scorpio itu pun tak segan berbagi informasi bagaimana cara merawat serta mengasuh Arrasya. 

    Salah satunya dalam hal pemenuhan gizi dan nutrisi yang cukup untuk anak. Sejak mendapatkan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu), Arrasya selalu nampak lahap makan. Hal ini dikarenakan Tasya selalu melakukan aturan makan untuk Arrasya. Misalnya makan harus duduk. 

    Selain itu, Tasya juga benar-benar memperhatikan asupan gizi sang anak. Menurutnya, nutrisi yang cukup akan sangat membantu kemampuan berpikir sang anak sekaligus menjaga imunitasnya. Tentu saja, makanan tersebut harus makanan yang sehat dengan gizi seimbang.

    Tasya selalu memberikan kesempatan kepada anaknya untuk belajar sendiri. Hal tersebut bertujuan untuk melatih sang anak agar bisa menggali dan menemukan minat, bakat, dan potensinya sendiri untuk perkembangan kognitif Arrasya. "Saya mempelajari hal-hal baru dalam mendidik Arrasya supaya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal," kata perempuan kelahiran 22 November 1992 itu.

   Tasya pun sering mengajak sang anak untuk melakukan hal-hal baru. Berenang misalnya. Hal ini dimaksudkan agar sang anak memiliki banyak kenangan dan pengalaman di masa kecilnya. Selain itu, juga bisa menumbuhkan serta memupuk rasa percaya diri pada anak untuk melakukan suatu hal baru.

    Walaupun terdengar sepele, bermain bersama anak dapat menumbuhkan bonding atau ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak. Selain itu, interaksi yang terjadi ketika bermain dengan anak akan memperkaya kosa kata sang anak. Tasya Kamila juga selalu menyempatkan waktu untuk bermain dengan anak di tengah-tengah kesibukannya. Dia juga membatasi screen time atau penggunaan gadget pada anaknya.

    Dalam masa-masa golden age anak, para orang tua diharapkan mampu untuk melatih semua aspek dalam diri sang anak, seperti melatih dan menstimulasi motorik. Tasya sering kali mengajak sang anak bermain basket. Hal ini bertujuan untuk mengasah motorik kasar sang anak.

   Fakta menariknya, Arrasya berhasil mencuri perhatian publik dengan hobinya yang suka mengoleksi kipas angin. Dia yang baru berusia 3 tahun bisa mengetahui jenis-jenis kipas dan cara menyalakannya. Tidak hanya kegemarannya terhadap kipas angin, kebiasaan Arrasya yang jauh dari gadget membuat banyak orang menjadi kagum dengan pola asuh Tasya. 

     Ilmu parenting atau pola dalam mengasuh anak memang sangat penting untuk dipelajari para orang tua. Baik sebelum atau setelah menjadi orang tua. Hal ini berguna untuk menunjang tumbuh kembang serta pembentukan karakter pada diri sang anak.