Inang, Film Horor Pertama Sutradara Fajar Nugros Sengaja Mengangkat Mitos Jawa

 

Inang, Film Horor Pertama Sutradara Fajar Nugros

Sengaja Mengangkat Mitos Jawa

 

 

Di bulan Oktober lalu kita dimanjakan dengan berbagai film horor untuk merayakan Halloween month. Kurang pas rasanya kalau kita tidak membahas film-film horor lokal yang akhir-akhir ini sangat digemari. Satu di antaranya Inang film horor yang dibuat tahun 2021 dari rumah produksi IDN Pictures dan disutradarai oleh Fajar Nugros.

----

 

Judul dari film Inang sendiri berasal dari kata “induk” di mana film ini menceritakan tentang perjuangan seorang ibu hamil untuk menyelamatkan anak yang dikandungnya.


 

 

 

Film Inang  sendiri tayang serentak di bioskop Indonesia pada tanggal 13 Oktober 2022 dan juga menjadi film horor-thriller indonesia pertama yang tayang di Festival Film Fantasi International Bucheon (Bifan) di Korea Selatan pada tanggal 7 Juli 2022 lalu.

 

Beberapa aktor senior dan terkenal menjadi pemain dalam film Inang ini. Di antaranya ada Naysilla Mirdad, Lydia Kandou, Dimas Anggara, Rukman Rosadi, Pritt Timothy, hingga Totos Rasiti. Film Inang  ini juga menjadi debut film horor dari Naysila Mirdad yang sering riwa-riwi di dunia persinetronan Indonesia dan juga film pertama dimana anak dan ibu (Naysila Mirdad dan Lydia Kandou) beradu peran dalam frame yang sama.

 

Film ini bukan tipikal film yang serem karena banyak hantunya atau jumpscare, tetapi lebih menjuru ke genre horor dengan tambahan thriller yang cukup membuat ngeri. Di sepanjang film Inang kita tidak akan menemukan sosok-sosok hantu yang menyeramkan, tetapi kita akan diajak ke dalam cerita yang mungkin akan related dalam kehidupan.

 

Sang sutradara Fajar Nugros mengungkapkan bahwa film Inang ini menitikberatkan pengorbanan orang tua untuk anaknya. “Kadang-kadang kita nggak pernah tau orang tua kita melakukan pengorbanan apa sih? dan Gue berharap setelah menonton film ini, kita akan berpikir orang tua gue udah ngelakuin apa ya buat gue?” kata Fajar dalam interview di Youtube HAHAHA TV. Minggu (13/11)

 

Awal mula munculnya ide dalam film ini adalah berdasarkan pengalaman Fajar yang simpatik melihat perempuan hamil yang bersusah payah sendirian dalam perjalan KRL Commuter Line perjalanan Tangerang ke Jakarta. Dari itu munculkah pertanyaan bagaimana kota besar memperlakukan perempuan? apakah sudah ramah atau sebaliknya?


Selain mengambil cerita tentang pengorbanan orang tua untuk anaknya, sisi menarik dari film Inang adalah mengangkat kepercayaan orang jawa yaitu tentang Rebo Wekasan. Merupakan hari rabu terakhir dibulan safar dalam kalender islam atau bisa disebut hari petaka. Mitos ini menjelaskan barangsiapa yang lahir di bulan Rabu Wekasan harus diruwat agar terhindar dari malapetaka. 

“Saya selalu dekat dengan banyak selamatan. Dikit-dikit selamatan. Itu menempel hingga saya besar. Ketika melihat mbak-mbak itu saya berpikir, kita yang nggak lahir di bulan yang sial aja kita selamatan supaya selamat, bagaimana dengan mereka yang lahir di hari itu” Ungkap Fajar dalam Konferensi Pers di Jakarta yang dikutip di artikel mediaindonesia.com Minggu (13/11) 

Film Inang mengisahkan seorang karyawan swalayan bernama Wulan yang diperankan oleh Naysila Mirdad yang dihamili pacarnya dan tidak mendapatkan pertanggungjawaban. Wulan yang tidak mau melakukan aborsi akhirnya mencari solusi via online untuk menyelamatkan bayi yang dikandungnya.

 

 

 Akhirnya dia bertemu dengan keluarga Santoso ( Rukman Rosadi dan Lydia Kandou) yang mau mengambil hak asuh atas anaknya Wulan nanti setelah lahir. Wulan menjalankan sisa-sisa hari sebelum kelahiran di rumah keluarga santoso. Dari situ lah Wulan merasakan hal yang aneh dan mistis selama tinggal bersama keluarga Santoso. 

Di dalam film kita akan melihat dan merasakan budaya jawa yang kental mulai dari interior rumah keluarga santoso, ritual-ritual yang mistis, dan juga dialog-dialog bahasa jawa yang khas.

`        

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebagai film horor pertama seorang  sutradara yang  sering membuat film komedi, tantangan terbesar yang  dirasakan oleh Fajar Nugros yaitu tidak bisa merancang film horor yang mengerikan.

 “Gue nggak cocok bikin film horor karena gue penakut. Dikit-dikit nangis, Dikit-dikit tersentuh dan nggak tega” ujarnya di Youtube HAHAHA TV.

 

Tetapi di film Inang  ini membuktikan bahwa Fajar Nugros yang juga menyutradarai film Yowes Ben bisa membuat hal yang baru keluar dari zona nyamannya yang  biasanya membuat film genre drama atau komedi.

Pada awal film ini tidak akan digarap oleh Fajar, tetapi karena beberapa hal dan juga kemepetan waktu, akhirnya film ini berhasil diselesaikan dan menjadikan film horor pertamanya selama 1 dekade dalam dunia perfilman.

Selama penayangannya hingga 30 Oktober film Inang telah ditonton lebih dari 800 ribu penonton. Dalam kunjungannya di redaksi Jawa Pos Surabaya, Fajar Nugros mengungkapkan kemungkinan adanya sekuel Inang jika tembus 1 juta penonton.

Kita nantikan saja kabar baik dari kemungkinkan film Inang selanjutnya dan juga film-film menarik lainya dari sutradara Fajar Nugros.

 

Sehat-Sehat Terus Ya Bund!!

(Jargon film Inang)



 

 

 

0 Comments:

Posting Komentar