Top News

Debut pertama Kelas 3A BIKBP menulis berita di koran online

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

The Blessings of the Ramadhan






The month of Ramadan is a momentum for Muslims to spread kindness. The month that Muslims have been waiting for and has many in its blessing. The abundance of blessings in Ramadan, makes the community gather to work and spread goodness.


Based on blessing of the month of Ramadhan takjil traders got the blessings of the month of Ramadan directlyArmed with their wares, they started to buy something in takjil market in the space provided.


Like, dozens trader takjil on Jl. Kawi Kepanjen, Malang Regency. Close to many post officespublic who are enthusiastic, make this takjil market always crowded when ngabuburit arrives.

Moreover, this takjil market makes it easier for people, especially Muslims, to find iftar menus. By coming to this takjil market, they are free to choose the food and drink menu as they wish.

The takjil market starts to get crowded at 15.00 in the afternoon. The streets are starting to get crowded with people who want to hunt iftar food.By coming to this takjil market, they are free to choose the food and drink menu as they wish.This takjil market brings blessings to takjil traders. In accordance with the concept of Ramadan, where the month of Ramadan is a month full of blessings.Dozens of culinary sellers sell a variety of vegetables, food and drinks.

Prices start at 1,000 – 20,000 with variants of food or drinks and even various kinds of cakes.Therefore, this takjil market is one of the recommendations for the public and students to find a menu for breaking the fast.In addition, this takjil market is a blessing for traders to earn fortune in this blessed month of Ramadan.

 

Berkah Bulan Ramadhan, UMKM Terbantu

 




Bulan Ramadhan merupakan salah satu momentum bagi umat Islam untuk menebar kebaikan. Bulan yang ditunggu- tunggu oleh umat Islam dan didalamnya memiliki banyak keberkahan. Banyaknya keberkahan di dalam Ramadhan, membuat masyarakat beramai-ramai untuk mengerjakan dan menyebarkan kebaikan.


Begitu halnya dengan pedagang takjil dan UMKM yang mendapat keberkahan dari bulan Ramadhan secara langsung Berbekal dagangannya, mereka memulai berdagang di pasar takjil di tempat yang telah tersediakan.


Seperti,puluhan pedagang takjil di Jl. Kawi Kepanjen, Kabupaten Malang. Dekat dengan kantor pos banyaknya masyarakat yang berantusias, membuat pasar takjil ini selalu ramai dikunjungi ketika ngabuburit tiba.

Apalagi, pasar takjil ini membuat masyarakat, khususnya umat muslim lebih mudah mencari menu berbuka puasa. Dengan datang di pasar takjil ini, mereka bebas memilih menu makanan dan minuman sesuai yang diinginkan.

Pasar takjil mulai ramai dikunjungi pada pukul 15.00 sore hari. Jalanan mulai ramai dipenuhi masyarakat yang ingin berburu santapan buka puasa. Dengan datang di pasar takjil ini, mereka bebas memilih menu makanan dan minuman sesuai yang diinginkan. pasar takjil ini membawa berkah bagi para pedagang takjil. Sesuai dengan konsep Ramadhan, yang mana bulan Ramadhan menjadi bulan penuh berkah. Puluhan pedagang penjual kuliner menjual beragam sayur, makanan dan minuman.



Mulai harga 1.000 – 20.000 dengan varian makanan atau minuman bahkan bermacam macam kue. Oleh karena itu, pasar takjil ini menjadi salah satu rekomendasi bagi masyarakat untuk menemukan menu berbuka puasa. Selain itu, pasar takjil ini menjadi sebuah berkah bagi para pedagang untuk mengais rejeki di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.


Garuda Wisnu Kencana for People and Beyond




    Garuda Wisnu Kencana adalah taman budaya yang terletak di Bali, Indonesia yang menampilkan patung dewa Hindu Wisnu di atas burung legendaris Garuda, berdiri setinggi 120 meter. Konstruksi patung ini dimulai pada tahun 1990-an dan dirancang oleh seorang seniman Bali bernama I Nyoman Nuarta, yang terkenal karena patung dan instalasinya. Nuarta berusaha untuk menggabungkan teknik seni tradisional Bali dan Jawa ke dalam desain patung, termasuk ukiran rumit dan kerajinan logam, namun menghadapi beberapa kendala akibat masalah pendanaan dan teknis.


    Pengembangan taman GWK juga merupakan hasil kerja sama antara komunitas Bali setempat dan investor internasional. Taman ini dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata dan menyediakan peluang kerja bagi penduduk setempat, sambil juga melestarikan dan mempromosikan budaya dan tradisi Bali.

    Garuda Wisnu Kencana, taman budaya dan patung ikonis di Bali, baru-baru ini memperkenalkan inisiatif baru untuk mempromosikan praktik pariwisata berkelanjutan, mendukung komunitas lokal, dan menyoroti budaya Bali. Salah satu atraksi baru adalah 'The Balinese Journey', yang menawarkan pengalaman yang mendalam dan interaktif yang menampilkan sejarah, tradisi, dan kehidupan sehari-hari orang Bali yang unik. Dikembangkan dengan kerja sama seniman Bali dan ahli budaya, atraksi ini bertujuan untuk menggambarkan budaya Bali secara akurat dan memberikan pemahaman yang lebih dalam bagi pengunjung tentang warisan pulau itu. Selain patung Lord Wisnu, taman ini juga menampilkan beberapa atraksi lain seperti Taman Teratai, Amfiteater, dan Teater Jalan. Taman ini juga merupakan tempat yang populer untuk pertunjukan dan acara budaya.

    Garuda Wisnu Kencana juga telah meluncurkan program 'Artisans of Bali', yang menampilkan dan menjual produk buatan tangan oleh pengrajin Bali. Program ini bertujuan untuk memberikan platform bagi seniman Bali untuk memamerkan keterampilan dan kreativitas mereka sambil melestarikan dan mempromosikan seni dan kerajinan tradisional. Selain itu, taman ini telah menerima penghargaan atas komitmennya pada praktik pariwisata berkelanjutan, yang mengakui upayanya untuk mempromosikan energi terbarukan, mengurangi limbah plastik, dan mendukung masyarakat setempat. Berbagai inisiatif taman ini telah mengurangi jejak karbonnya dan membantu melestarikan lingkungan alam.

    Tim manajemen Garuda Wisnu Kencana berdedikasi untuk mempromosikan praktik pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab yang menguntungkan baik bagi pengunjung maupun masyarakat lokal. Taman ini menawarkan berbagai atraksi dan kegiatan, termasuk pameran, pertunjukan budaya, dan pengalaman kuliner. Dengan mendukung budaya Bali dan menjaga lingkungan alam, Garuda Wisnu Kencana menjadi contoh praktik pariwisata yang berkelanjutan di Bali dan di luar Bali.

    Secara keseluruhan, Garuda Wisnu Kencana dapat menjadi bukti tentang pentingnya pelestarian warisan budaya, pariwisata berkelanjutan, dan perbaikan komunitas. Taman ini merupakan contoh bagi taman-taman budaya dan tujuan pariwisata sosial lainnya di seluruh dunia, yang mengilustrasikan bagaimana pariwisata sosial dapat berdampak positif pada masyarakat.


History and Contents of the Museum of Malang Tempo Doloe

 History and Contents of the Museum of Malang Tempo Doloe


Malang Tempo Doloe Museum front view


Malang, even though the name seems sad, but who would have thought that in this city there are so many very interesting and unique places. Starting from the natural attractions, the atmosphere of the city and even the museums in this city are very interesting to visit. For those of you who come from Malang or who were born in Malang City, it's not right if you have never visited this unique museum, namely the Malang Tempo Doloe Museum. From the name alone, you must have imagined how the atmosphere was in ancient times in Malang City. Don't get me wrong, even though the name sounds ancient, this museum is different from other museums. You will find a fresh and modern atmosphere.



There is not a single impression of horror or spookiness from this place because the Malang Tempo Doloe Museum has the concept of 'New Concept Modern Live Museum' or uses a modern concept. From the outside, this museum does look modern and visitors don't expect that there are various kinds of historical objects used by the people of Malang in ancient times.


Apart from that, for those of you who are lazy to read stories about the history of the kingdom, a documentary about the history of the kingdom that once occupied the city of Malang will be shown here. So knowledge will increase directly.


Besides that, the Malang Tempoe Doloe Museum is also very suitable for you and your family who want to spend vacation time in Malang City. Apart from refreshing your mind, of course your child will also have a deeper experience of history.



The Malang Tempo Doloe Museum is not difficult to find because it is located next to the Inggil restaurant, which is a restaurant with a museum concept owned by Dwi Cahyono. Malang Tempo Doloe Museum is located at Jalan Gajahmada no. 2, or to be exact behind Malang City Hall, Kiduldalem, Klojen, Malang City, East Java.


The Malang Tempo Doloe Museum may still be foreign to the public's ears because this museum was only inaugurated on October 22, 2012.




The museum was inaugurated directly by Dwi Cahyono, Chairman of the Malang Arts Council and also the owner of the Malang Tempo Doloe Museum and the owner of Resto Inggil which is located next to this museum.


He is also the person who initiated the Malang Tempo Doloe Festival event which is usually held annually on Jalan Ijen. Even though it is a new museum, Malang Tempo Doloe is quite interesting to visit if friends happen to be in Malang. Because here, people will see history in a more modern way.


Many visitors who come here not only to find out about the condition of Malang City in ancient times, but also to have fun with the existing collectibles, of course.


Uniquely, the Malang Tempo Doloe Museum is categorized based on the time period that is adjusted to the historical sequence of Malang City.



Access to Malang Tempo Doloe Museum is quite easy because of its location in the city center. To reach the Malang Tempo Doloe Museum, you can use private vehicles or public transportation. If using a private vehicle, just point your vehicle towards the city center of Malang or Malang City Hall. The location of the museum is behind the city hall area, precisely on Jl. Gajah Mada No. 2.

Garuda Wisnu Kencana for People and Beyond

 

    Garuda Wisnu Kencana is a cultural park situated in Bali, Indonesia that showcases a statue of the Hindu deity Vishnu atop the legendary bird Garuda, standing 120 meters tall. The construction of the statue began in the 1990s was designed by a Balinese artist named I Nyoman Nuarta, who is renowned for his sculptures and installations. Nuarta sought to incorporate traditional Balinese and Javanese artistic techniques into the design of the statue, including intricate carvings and metalwork but faced several setbacks due to funding and technical challenges. The development of the GWK park has also been a collaborative effort between local Balinese communities and international investors. The park is intended to promote tourism and provide job opportunities for local residents, while also preserving and promoting Balinese culture and traditions.


    Garuda Wisnu Kencana, the cultural park and iconic statue in Bali, has recently introduced new initiatives to promote sustainable tourism practices, support the local community, and highlight Balinese culture. One of the new attractions is 'The Balinese Journey', which offers an immersive and interactive experience that showcases the unique history, traditions, and daily life of the Balinese people. Developed in collaboration with Balinese artists and cultural experts, the attraction aims to accurately portray Balinese culture and provide visitors with a deeper understanding of the island's heritage. In addition to the statue of Lord Vishnu, the park also features several other attractions such as the Lotus Pond, the Amphitheater, and the Street Theater. The park is also a popular venue for cultural performances and events.

    Garuda Wisnu Kencana has also launched the 'Artisans of Bali' program, which showcases and sells handmade products by Balinese artisans. The program aims to provide a platform for Balinese artists to showcase their skills and creativity while preserving and promoting traditional arts and crafts. Additionally, the park has received an award for its commitment to sustainable tourism practices, recognizing its efforts to promote renewable energy, reduce plastic waste, and support local communities. The park's various initiatives have reduced its carbon footprint and helped preserve the natural environment. The management team of Garuda Wisnu Kencana is dedicated to promoting sustainable and responsible tourism practices that benefit both visitors and local communities. The park offers a range of attractions and activities, including exhibitions, cultural performances, and culinary experiences. By supporting Balinese culture and preserving the natural environment, Garuda Wisnu Kencana sets an example of sustainable tourism practices in Bali and beyond.

    Garuda Wisnu Kencana may be a confirmation to the significance of social legacy conservation, maintainable tourism, and community improvement. It serves as a show for other social parks and tourism goals around the world, illustrating how social tourism can be a effective constrain for positive impact to society.


Sejarah dan Isi Museum Malang Tempo Doloe

 Sejarah dan Isi Museum Malang Tempo Doloe


Malang, walaupun namanya seperti menyedihkan namun siapa sangka di kota ini terdapat banyak sekali tempat yang sangat menarik dan unik. Mulai dari wisata alamnya, suasana kotanya bahkan museum-museum yang ada di kota ini pun sangat menarik untuk dikunjungi. Bagi Anda yang berasal dari Malang atau lahir di Kota Malang belum pas rasanya bila tidak pernah mengunjungi museum unik yang satu ini, yakni Museum Malang Tempo Doeloe. Dari namanya saja pasti telah terbayang dibenak anda bagaimana suasana pada zaman dahulu di Kota Malang. Jangan salah, meski dari namanya terdengar kuno, namun museum ini berbeda dari museum lainnya. Anda akan menjumpai suasana yang fresh dan modern.

Museum Malang Tempo Doloe tampak depan


Tak ada satu pun kesan horor maupun seram dari tempat ini karena Museum Malang Tempo Doeloe memiliki konsep 'New Concept Modern Live Museum' atau menggunakan konsep modern. Dari luar museum ini memang terlihat modern dan pengunjung pun tak menyangka bila dalamnya tersimpan berbagai macam benda-benda sejarah yang digunakan oleh masyarakat Malang pada zaman dahulu.

Selain itu, untuk Anda yang malas membaca cerita seiarah kerajaan disini akan ditampilkan documenter tentang sejarah kerajaan yang pernah menduduki Kota Malang. Sehingga ilmu pengetahuan akan bertambah secara langsung.

Selain itu, Museum Malang Tempoe Dole ini juga sangat pas untuk Anda dan keluarga yang ingin menghabiskan waktu liburan di Kota Malang. Selain untuk me-refresh pikiran, tentu anak Anda pun akan memiliki pengalaman yang lebih dalam mengenai sejarah.





Museum Malang Tempo Doeloe tidak sulit untuk ditemukan karena letaknya yang bersebelahan dengan rumah makan Inggil, yakni rumah makan berkonsep museum milik Dwi Cahyono. Museum Malang Tempo Doeloe beralamat di Jalan Gajahmada no. 2, atau tepatnya di belakang Balai Kota Malang, Kiduldalem, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.


Museum Malang Tempo Doeloe mungkin mash asing di telinga masyarakat karena memang museum ini baru diresmikan pada tanggal 22 Oktober 2012.




Museum in diresmikan langsung oleh Dwi Cahyono, Ketua Dewan Kesenian Malang dan juga merupakan owner dari Museum Malang Tempo Doeloe serta pemilik dari Resto Inggil yang terletak disebelah museum ini.

Beliau juga adalah orang yang menggagas event Festival Malang Tempo Doeloe yang biasa digelar setiap tahunnya di Jalan ljen. Meski termasuk museum baru, tetapi Malang Tempo Doeloe cukup menarik untuk dikunjungi jika teman-teman kebetulan berada di Malang. Sebab di sini, masyarakat akan melihat sejarah dengan cara yang lebih modern.


Banyak pengunjung yang datang kesini selain untuk mengetahui bagaimana kondisi Kota Malang pada zaman dahulu juga untuk berselfi ria dengan barang-barang koleksi yang ada tentunya.

Uniknya lagi, Museum Malang Tempo Doeloe ini dikategorikan berdasarkan periode waktu yang disesuaikan dengan urutan sejarah dari Kota Malang.



Akses menuju Museum Malang Tempo Doeloe cukuplah mudah karena letaknya yang berada di pusat kota. Untuk mencapai Museum Malang Tempo Doeloe, anda bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, tinggal arahkan kendaraan Anda menuju pusat kota Malang atau Balai Kota Malang. Lokasi museum berada di belakang area balai kota, tepatnya di Jl. Gajah Mada No. 2.

Keunikan Masjid Sabilillah Malang Beserta Sejarahnya

Ramadhan akan selalu menjadi bulan yang dinanti nanti oleh umat muslim di seluruh dunia. Terutama sebagai umat mayoritas terbesar di dunia, indonesia menyajikan berbagai tradisi yang dibangun.


Masjid yang terletak di Kota Malang Jawa Timur, dikenal dengan kota bunga dan kota pelajarnya. Tepatnya di Jl. Jendral Ahmad Yani no 15 Kecamatan Blimbing Kota Malang. Letaknya yang strategis, yaitu di gerbang masuk Kota Malang, memungkinkan banyak muslim-muslimah Kota Malang serta masyarakat luar Kota Malang yang sedang dalam perjalanan melaksanakan ibadah dan istirahat sejenak disana.

Masjid ini juga mempunyai sejarah yang cukup menarik, berawal dari semangat perjuangan para pahlawan kemerdekaan republik Indonesia, para pejuang dari Kota Malang yang di Komandoi oleh para alim ulama’ bergabung dalam laskar sabilillah dan para pejuang lainnya yang berperang dengan gagah berani di Surabaya dalam peristiwa 10 November 1945, yang dikenang sebagai hari pahlawan. Dengan maksud dan keinginan luhur untuk menghormati dan mengabadikan ketaqwaan para ulama’, serta untuk meneladani semangat kepahlawanan perjuangan dalam membela agama bangsa dan tanah air, maka pada tanggal 8 Agustus 1974 mulai dibangunlah masjid yang diberi nama Masjid Sabilillah dibawah pimpinan KH.Masjkur yang dahulu memimpin laskar Sabilillah. 


Dengan luas 8100 Meter persegi kompleks masjid sabilillah terdiri dari bangunnan induk masjid, bangunan menara, dan bangunan pelengkap. Bangunan pelengkap terdiri dari kantor, perpustakaan, kamar mandi, dan tempat wudlu, serta  gedung serba guna. Disebelah selatan dan barat bangunan masjid dibangun gedung untuk lembaga pendidikan islam Sabilillah, auditorium, koperasi masjid sabilillah, pujasera dan balai pengobatan.

Di masjid ini terdapat pula tempat-tempat pendidikan mulai dari TK, SD, SMP dan SMA yang bernama Islam Sabilillah. Tidak hanya itu masjid ini juga menyajikan berbagai hal lain seperti: balai kesehatan sabilillah dan ambulance, koperasi masjid sabilillah, lembaga amil zakat, infaq dan shodaqoh (LAZIS), penyaluran dana untuk yatim, dhuafa’ dan fakir miskin. Pelayanan akad nikah dan persewaan gedung untuk resepsi pernikahan, rumah penitipan anak,penyediaan tempat puja sera serta anjungan tunai mandiri ( ATM) BSI yang menjadi brand utama ATM menjadi platform utama disana yang menunjukkan diri sebagai identitas bank syariah disana.

Sebelum maghrib pada bulan ramadhan masjid ini juga menyajikan kajian-kajian dari ustadz lokal yang bertujuan untuk memberikan ilmu yang bermanfaat pada jamaah.  Meningkatkan kemaslahatan umat melalui pendidikan, sosial dan ekonomi. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam keluhuran akhlaq  dan perdamaian serta menjaga agar tetap dalam keridho’an Allah SWT.