Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (13/3/2023). |
Gunung Merapi yang berada di wilayah perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran, Selasa, 14 Maret 2023 pada pagi hari.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan 2 kejadian awan panas guguran hari ini sepanjang pukul 00.00-06.00 WIB. Jarak luncur terpantau 1,6 hingga 2 kilometer ke arah barat daya.
Awan panas guguran pertama hari ini terpantau pukul 05.50 WIB, terekam di seismograf amplitudo 70 mm, durasi 160 detik.
Awan panas guguran kedua hari ini terjadi pukul 05.59 WIB, terekam di seismograf amplitudo 22 mm, durasi 126 detik. Jarak luncurnya 1,6 kilometer ke arah Kali Krasak.
BPPTKG turut melaporkan 15 kali kejadian guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1,5 kilometer ke arah barat daya dalam laporan pemantauan periode ini.
Sementara itu hujan abu vulkanik tipis dilaporkan turun di wilayah Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Hujan abu vulkanik mengguyur mulai pukul 07.00 WIB. Fenomena ini diklaim tak sampai mengganggu aktivitas warga setempat.
BPPTKG sejauh ini masih mempertahankan status Siaga atau Level III yang ditetapkan sejak November 2020 silam.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran di beberapa titik yaitu di Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak.
Hal ini juga berdampak pada lahan pertanian warga. Ada sekitar 212 hektare tanaman sayuran warga yang terkena hujan abu.
Sebagian tanaman milik warga masih bisa terselamatkan meski terkena guyuran abu vulkanik. Namun, beberapa tanaman tertentu menjadi rusak, seperti bunga kol dan brokoli.
"Berdasarkan hasil observasi di lapangan dampak pasca erupsi Gunung Merapi, ada sekitar 212 hektare lahan pertanian warga di tiga desa yang terdampak hujan abu," kata Asisten II Setda Boyolali, Insan Adi Asmono, kepada para wartawan, Selasa (14/3/2023).
0 Comments:
Posting Komentar