By Brad Lendon, Yoonjung Seo, and Joseph Ataman CNN
Seoul, Korea Selatan (CNN) - Polandia membeli hampir 1000 tank, lebih dari 600 artileri dan selusin jet tempur dari Korea Selatan. Hal ini untuk menggantikan peralatan yang disumbangkan ke Ukraina untuk membantu Kyiv melawan Rusia. Kata Menteri Pertahanan Polandia kepada CNN, Selasa.
Perjanjian ini diharapkan diumumkan secara resmi oleh Polandia pada hari Rabu. Warsawa akan membeli 980 tank dengan model K2 Korea Selatan, 648 howitzer ( semacam meriam ) dan 48 jet
tempur jenis FA - 50 kata menteri pertahanan. Perjanjian ini tidak akan menunjukan nilai dari kesepakatan.
Tank pertama berjumlah 180 seri K2 Tank, dibuat oleh Hyundai Rotem dan dilengkapi oleh auto-loading dengan peluru kaliber 120mm dan diharapkan tiba pada tahun ini. Dengan produksi 800 tank yang diupgrade mulai dari tahun 2026 di Polandia, menurut menteri pertahanan.
Howitzer pertama berjumlah 48 seri K9, dibuat oleh Hanwha Defense juga akan datang pada tahun ini, dengan pengiriman gelombang 2 sejumlah 600 mulai tahun 2024 sampai tahun 2026 akan berproduksi di Polandia.
Kementerian mengatakan kendaraan lapis baja ini, sebagian akan menggantikan tank era Soviet yang telah disumbangkan Polandia ke Ukraina yang digunakan melawan Rusia.
Komentar kementerian kepada CNN muncul setelah Menteri Pertahanan Polandia Mariusz BÅ‚aszczak men-tweet pada 22 Juli bahwa kesepakatan itu akan "secara signifikan meningkatkan keamanan Polandia dan kekuatan Angkatan Darat Polandia."
CNN menghubungi Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan dan produsen senjata yang terlibat untuk dimintai keterangan.
Chun In-Bum, seorang pensiunan jenderal Korea Selatan, mengatakan bahwa kesepakatan dengan Polandia adalah satu-satunya pakta ekspor senjata terbesar Seoul yang pernah ada.
Dia juga memuji senjata yang dibeli.
"K9 (howitzer)... Mungkin adalah sistem artileri terbaik di dunia, dengan pesaing sistem Jerman. FA-50 adalah versi tempur dari T-50, yang telah mendapatkan reputasi sebagai pelatih terbaik di inventaris dunia. Tank K2 dalam versi terbarunya akan lebih baik dari apa pun yang dimiliki Korea Selatan hingga saat ini," kata Chun.
Urgency
Selama kunjungan ke Seoul pada Mei, menteri pertahanan Polandia mengatakan bahwa perang di Ukraina menunjukkan urgensi Polandia akan senjata Korea Selatan.
"Kami berbicara tentang mempercepat pengiriman senjata-senjata ini ke Angkatan Darat Polandia. Mengapa ini penting? Karena perang di perbatasan timur. Penting bagi Angkatan Bersenjata Polandia untuk melengkapi dengan peralatan modern, dan korea menunjukan kualitasnya," ungkap BÅ‚aszczak saat itu.
Dia mengatakan Korea Selatan dan Polandia akan menghadapi situasi keamanan yang sama dan karena itu membutuhkan senjata serupa.
"Mengapa peralatan Korea sudah teruji? Karena Korea memiliki tantangan dari tetangga utaranya, yang juga melakukan kebijakan agresif, jadi tugas kita adalah melengkapi Angkatan Bersenjata Polandia dengan peralatan modern. Peralatan yang akan menghalangi agresor. Peralatan seperti itu tidak diragukan lagi ... diproduksi di Korea," kata BÅ‚aszczak.
Namun, beberapa analis industri pertahanan mempertanyakan apakah senjata Korea Selatan itu cocok untuk Eropa.
Nicholas Drummond, seorang pengamat industri pertahanan yang berspesialisasi dalam perang darat dan mantan perwira Angkatan Darat Inggris, mengatakan tank K2 pada dasarnya adalah versi downgrade dari tank tempur utama Leopard 2 Jerman.
"Senjata yang sama. Mesin dan gearbox yang sama. Tetapi secara keseluruhan kurang canggih dengan arsitektur elektronik yang berada di kelas bawahnya. ... Bukan tangki yang buruk. Tapi bukan kelas lapangan," ujarnya.
Drummond juga mengatakan perangkat keras buatan Asia pada mungkin menghadapi masalah rantai pasokan selama perang di Eropa.
"Benar bahwa negara-negara Asia membeli dari Korea karena Asia lebih mudah dibantu pada saat perang. Tetapi mendukung pelanggan Eropa dalam keadaan darurat kemungkinan akan lebih menantang," katanya.
Jet Tempur Korea Selatan
Jet FA-50, yang diproduksi oleh Korea Aerospace Industries bekerja sama dengan raksasa pertahanan AS Lockheed Martin, merupakan pesawat tempur ringan supersonik, cocok untuk serangan darat dan beberapa misi air to air.
Pesawat ini, diterbangkan oleh Angkatan Udara Korea Selatan sejak 2013, dipersenjatai dengan rudal air to air Sidewinder, rudal udara-ke-darat Maverick, dan meriam 30mm laras tiga untuk strafing run. dan juga dapat menggunakan bom kendali.
FA-50, dalam versi pertempuran dan pelatihannya, telah ekspor ke Kolombia, Indonesia, Irak, Filipina, dan Thailand. Tetapi dengan pesanan untuk 48 pesawat, Polandia akan menjadi operator jet terbesar di luar Korea Selatan.